Kendo seni berpedang Jepang mempunyai sejarah yang kaya dan panjang. Persenjataan dan baju perang Jepang sejak dulu sudah dipengaruhi oleh persenjataan dan baju perang Cina. Pedang Jepang aslinya bukanlah berupa pedang yang melengkung seperti yang kita saksikan sekarang ini, tetapi berupa pedang lurus yang rata yang dibuat dengan konstruksi sederhana untuk menusuk dan menyerang.
Pedang Jepang yang kita kenal sekarang ini muncul sekitar tahun 940-an, yaitu berupa pedang satu mata (satu sisi) dan melengkung tipis. Bentuk pedang ini diuji coba di arena peperangan selama masa SENGOKU-JIDAI (masa perang seluruh negeri). Sampai jenis pedang yang dipegang dengan menggunakan dua tangan ini dibuat, peperangan dilakukan dengan para prajurit menunggang kuda, memakai pakaian perang yang berat dan menggenggam senjata di tangan kanannya. Kemudian sekitar tahun 1600 peperangan dilakukan dengan berjalan kaki, memakai pakaian perang yang ringan dan menggunakan pedang yang digenggam dengan kedua tangannya.
Selama abad ke-15, 16 dan 17, kira-kira 600 jenis gaya dan seni pedang telah dibuat secara terpisah dan kebanyakan dari pedang dengan gaya dan jenis itu telah dijadikan barang-barang kesenian klasik Jepang.
Karena cara lama berlatih Kendo yang menggunakan pedang besi sungguhan dan pedang kayu yang keras menyebabkan banyak sekali kecelakaan dan kematian yang tidak perlu, maka sekitar tahun 1710 sebuah pedang bambu (SHINAI) yang tidak berbahaya dibuat untuk latihan. Sekitar tahun 1740, diilhami dari baju perang Jepang, akhli-akhli pedang membuat pelindung dada, kepala dan juga sarung tangan. Seperti yang kita bayangkan, pedang latihan dari bambu yang asli dan pelindungnya masih agak kuno dan berkonstruksi sederhana. Berabad-abad kemudian, benda-benda ini dikembangkan menjadi bentuk seperti yang kita lihat sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar