Efek Rumah Kaca : Hasil penetrasi radiasi matahari gelombang pendek yang sebagian besar diserap permukaan bumi, sedangkan radiasi bumi gelombang panjang yang diemisikan akan diserap oleh uap air dan karbon dioksida untuk pemanasan atmosfer.
Eflata : Kerikil, pasir, lumpur padat, dan debu.
Entisols : Tanah yang sangat sedikit bahkan tidak mengalami perkembangan morfologi.
El Nino : Fase panas Samudera Pasifik ekuatorial bagian tengah dan timur.
Elongasi : Sudut yang dibentuk oleh garis semu yang menghubungkan bumi denga matahari, garis semu yang mehubungkan bumi dengan planet.
Ekinoks : Posisi matahari di ekuator, terjadi dua kali selama revolusi bumi terhadap matahari yaitu tanggal 21 Maret disebut ekinoks musim semi dan 23 September disebut ekinoks musim gugur untuk Belahan Bumi Utara. Eksplorasi : Kegiatan lanjutan dari observasi yaitu kegiatan penelitian/ penyelidikan mengenai seberapa banyak barang tambang yang ada sebagai bahan pertimbangan dalam penambangannya.
Eksosfer : Lapisan udara dengan ketinggian lebih dari 1000 km dari permukaan bumi, pada lapisan ini molekul-molekul yang ada dapat meninggalkan bumi masuk ke laur angkasa, sehingga molekul tersebut dimungkinkan tidak akan kembali lagi karena pengaruh massa jenisnya yang sangat kecil sekali.
Eksploitasi : Kegiatan lanjutan dari eksplorasi kegiatan pelaksanaan penambangan sesuai dengan hasil penelitian, sekaligus menentukan cara/metode yang akan dilakukan dalam pelaksanaan.
Emigrasi : Perpindahan penduduk atau keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan untuk menetap.
Episentrum : Tempat pada permukaan bumi tepat di atas hiposentrum sebagai sumber gempa.
Equator : 0° sebagai lingkar khatulistiwa. Erosi : Adalah suatu proses dimana tanah dihancurkan (detached) dan kemudian dipindahkan ke tempat lain oleh kekuatan air, angin, dan gravitasi.
Erosi Alur : (Rill Erosion) Dimulai dengan genangan-genangan kecil setempat-setempat di suatu lereng, maka bila air dalam genagna tersebut mengalir, terbentuklah alur-alur bekas aliran tersebut. Alur-alur tersebut mudah dihilangkan dengan pengolahan tanah biasa.
Erosi Dipercepat : Merupakan erosi yang terjadi lebih cepat akibat aktivitas manusia yang mengganggu keseimbangan alam. Jumlah tanah yang tererosi lebih banyak daripada tanah yang terbentuk. Erosi ini berjalan sangat cepat sehingga tanah dipermukaan menjadi hilang.
Erosi Geologi : Erosi yang berjalan sangat lambat, dimana jumlah tanah yang tererosi sama dengan jumlah tanah yang terbentuk.
Erosi Gully : (Gully Erosion) Erosi ini merupakan lanjutan dari erosi alur. Karena alur yang terus menerus digerus oleh aliran air terutama daerah-daerah yang banyak hujan, maka alur-alur tersebut menjadi dalam dan lebar dengan aliran air yang lebih kuat. Alur-alur tersebut tidak dapat hilang dengan pengolahan tanah biasa.
Erosi Lembar : (Sheet Erosion) Pemindahan tanah terjadi lembar demi lembar (lapis demi lapis) mulai dari lapisan yang paling atas. Erosi ini sepintas lalu tidak terlihat, karena kehilangan lapisan-lapisan tanah seragam, tetapi dapat berbahaya karena pada suatu saat seluruh top soil akan habis.
Erosi Parit : (Channel Erosion) Parit-parit yang besar sering masih terus mengalir lama setelah hujan berhenti. Aliran air dalam parit ini dapat mengikis dasar parit atas dinding-dinding (tebing) parit di bawah permukaan air, sehingga tebing atasnya dapat runtuh ke dasar parit. Adanya gejala meander dari suatu aliran dapat meningkatkan pengikisan tebing di tempat-tempat tertentu.
Erupsi : Proses peletusan gunung berapi yang mengeluarkan bahan-bahan dari dapur magma.
Evakuasi : Perpindahan penduduk karena gangguan bencana alam atau keamanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar