Mei 31, 2011

Kamus Geografi (G)

Gada-gada : Kantong angin. 
Galaksi : Kumpulan sejumlah bintang besar, bintang dalam kesatuan akibat gravitasi mutual. 
Galaksi : Sistem kumpulan bintang yang sekarang dikenal sebagai tipe utama Bimasakti struktur alam semesta. Matahari termasuk dalam galaksi ini. 
Galaksi Spiral : (Spiral Galaxis) Sekitar 80% galaksi yang sudah dikenal berbentuk spiral. Galaksi ini merupakan galaksi berstruktur paling sempurna, yang terdiri dari tiga bagian, yaitu titik pusat, lingkaran bintang, dan tumpuk bintang yang selalu berputar mengelilingi titik pusat secara ekuatorial. Contohnya adalah Galaksi Andromeda dan M.109. 
Galaksi Elips : (Alliptical Galaxis) Galaksi ini meliputi 17% dari semua galaksi dan terlihat seperti bola lonjong besar yang bersinar. Contohnya adalah Galaksi Skulpter, Formaks, dan NGC. 
Galaksi Tak : (Irregular Galaxis) Galaksi ini terlihat seperti gumpalan kabut atau Beraturan onggokan bintang yang tidak beraturan. Contohnya Galaksi Magellan yang terdiri dari Magellan Bersar dan Magellan Kecil. 
Gambut : Tanah yang berasal dari bahan organik yang terbentuk karena genangan air sehingga peredaran udara di dalamnya sangat kurang. 
Garis Astronomis : Garis lintang dan garis bujur yang ada dalam peta dan globe. 
Garis Lintang : Garis khayal pada permukaan bumi yang melintang dan melingkar secara horizontal. 
Garis Wallacea : Garis khayal seolah-olah membatasi lingkungan hidup fauna Indonesia Barat (Asiatis) dengan Indonesia Tengah. 
Garis Weber : Garis khayal seolah-olah membatasi lingkungan hidup fauna Indonesia Tengah dengan Indonesia Timur (Australiatis). 
Gelisols : Tanah yang berada pada iklim dingin mengandung tanah beku sampai kedalaman 2 m dari permukaan bumi. 
Gelombang Panjang: Gelombang yang merambat melalui permukaan bumi dengan kecepatan 3 – 4 km/detik. Gelombang ini berasal dari episentrum. Gelombang inilah yang banyak menimbulkan kerusakan di permukaan bumi. 
Gelombang Primer : (Gelombang Longitudinal) Adalah gelombang atau getaran yang merambat di tubuh bumi dengan kecepatan antara 7 – 14 km/detik. 
Gelombang Seismik : Gelombang gempa bumi yang dipancarkan dari sumber gempa. 
Gelombang : (Gelombang Transversal) Adalah gelombang atau getaran yang merambat Sekunder , seperti gelombang primer dengan kecepatan yang sudah berkurang yakni 4-7 km/detik. 
Gempa Bumi : Getaran atau pergerakan lapisan bumi oleh tenaga dari dalam bumi yang dapat berupa gempa vulkanik, tektonik, dan gempa runtuhan. 
Geodesi : Ilmu bumi yang berkaitan dengan pengukuran tanah. 
Geografi : Ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan atau lingkungan dalam konteks keruangan. 
Geografi Fisik : Mempelajari aspek fisik, seperti lapisan makhluk hidup, lapisan air, dan lapisan udara. 
Geologi : Pengetahuan alam yang mempelajari segala gejala yang terdapat di muka bumi dan di dalam bumi. 
Gletser : Bongkahan atau lapisan es yang luas di pegunungan tinggi atau di daerah lintang tinggi yang mencair. 
Gliptogenesa : Proses penghancuran atau pemerataan kembali gunung-gunung atau pegunungan. 
Globe : Model tiruan bola bumi yang memberikan gambaran tentang bentuk bumi, sehingga mendekati bentuk tang sebenarnya. 
Global Regional : Mempelajari hubungan sistematis antara kategori untuk wilayah tertentu atau lokasi di atas bumi. 
GMT : Greenwich Mean Time. 
Gondwana : Daratan yang merupakan pecahan pangea di sebelah selatan. 
Graben : Bentuk pengangkatan yang mengalami penurunan ke bawah. Gradien : Bahwa pada setiap naik 1.000 meter di muka bumi daerah tropis, Geotermis temperatur udaranya akan turun 6° C. 
Grumosol : Tanah yang terbentuk dari batuan kapur dan batuan gunung api. 
Gunung Laut : Gunung yang dasarnya terletak di dasar laut, baik yang menjulang di atas permukaan laut atau tidak.

Kamus Geografi (F)

Fauna Asiatis : Hewan yang menempati bagian barat Indonesia. Meliputi Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, sampai Makasar dan Selat Lombok. Jenis faunanya antara lain harimau, gajah, kera, beruang, dan tapir. 
Fauna Australiatis : Hewan yang menempati bagian timur Indonesia. Meliputi Pulau Irian, Kepulauan Aru dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Jenis faunanya antara lain burung cenderawasih, kaswari, dan kanguru. 
Fauna Peralihan : Hewan yang berada di bagian Indonesia Tengah. Meliputi Pulau Sulawesi , Kepulauan Maluku, dan Nusa Tenggara. Jenis faunanya antara lain, burung kakatua, burung maleo, ks-kus, babi, rusa, anoa, dan komodo. 
Fenomena Geosfer : Peristiwa di bumi yang dapat diamati dan dijelaskan secara ilmiah. 
Fisiografis : Gambar perwujudan suatu benda yang berkaitan dengan kondisi alam. 
Forensen : Orang-orang yang tinggal di desa akan tetapi bekerja di kota, setiap hari nglaju (pulang pergi).
Formulasi : Perumusan atau susunan beberapa materi yang bersifat penyederhanaan. 
Fotografis : Pengetahuan atau teknik pengambilan gambar dengan potret atau gambar foto.

Mei 21, 2011

Kamus Geografi (E)

Efek Rumah Kaca : Hasil penetrasi radiasi matahari gelombang pendek yang sebagian besar diserap permukaan bumi, sedangkan radiasi bumi gelombang panjang yang diemisikan akan diserap oleh uap air dan karbon dioksida untuk pemanasan atmosfer.
Eflata : Kerikil, pasir, lumpur padat, dan debu.
Entisols : Tanah yang sangat sedikit bahkan tidak mengalami perkembangan morfologi.
El Nino : Fase panas Samudera Pasifik ekuatorial bagian tengah dan timur.
Elongasi : Sudut yang dibentuk oleh garis semu yang menghubungkan bumi denga matahari, garis semu yang mehubungkan bumi dengan planet.
Ekinoks : Posisi matahari di ekuator, terjadi dua kali selama revolusi bumi terhadap matahari yaitu tanggal 21 Maret disebut ekinoks musim semi dan 23 September disebut ekinoks musim gugur untuk Belahan Bumi Utara. Eksplorasi : Kegiatan lanjutan dari observasi yaitu kegiatan penelitian/ penyelidikan mengenai seberapa banyak barang tambang yang ada sebagai bahan pertimbangan dalam penambangannya.
Eksosfer : Lapisan udara dengan ketinggian lebih dari 1000 km dari permukaan bumi, pada lapisan ini molekul-molekul yang ada dapat meninggalkan bumi masuk ke laur angkasa, sehingga molekul tersebut dimungkinkan tidak akan kembali lagi karena pengaruh massa jenisnya yang sangat kecil sekali.
Eksploitasi : Kegiatan lanjutan dari eksplorasi kegiatan pelaksanaan penambangan sesuai dengan hasil penelitian, sekaligus menentukan cara/metode yang akan dilakukan dalam pelaksanaan.
Emigrasi : Perpindahan penduduk atau keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan untuk menetap.
Episentrum : Tempat pada permukaan bumi tepat di atas hiposentrum sebagai sumber gempa.
Equator : 0° sebagai lingkar khatulistiwa. Erosi : Adalah suatu proses dimana tanah dihancurkan (detached) dan kemudian dipindahkan ke tempat lain oleh kekuatan air, angin, dan gravitasi.
Erosi Alur : (Rill Erosion) Dimulai dengan genangan-genangan kecil setempat-setempat di suatu lereng, maka bila air dalam genagna tersebut mengalir, terbentuklah alur-alur bekas aliran tersebut. Alur-alur tersebut mudah dihilangkan dengan pengolahan tanah biasa.
Erosi Dipercepat : Merupakan erosi yang terjadi lebih cepat akibat aktivitas manusia yang mengganggu keseimbangan alam. Jumlah tanah yang tererosi lebih banyak daripada tanah yang terbentuk. Erosi ini berjalan sangat cepat sehingga tanah dipermukaan menjadi hilang.
Erosi Geologi : Erosi yang berjalan sangat lambat, dimana jumlah tanah yang tererosi sama dengan jumlah tanah yang terbentuk.
Erosi Gully : (Gully Erosion) Erosi ini merupakan lanjutan dari erosi alur. Karena alur yang terus menerus digerus oleh aliran air terutama daerah-daerah yang banyak hujan, maka alur-alur tersebut menjadi dalam dan lebar dengan aliran air yang lebih kuat. Alur-alur tersebut tidak dapat hilang dengan pengolahan tanah biasa.
Erosi Lembar : (Sheet Erosion) Pemindahan tanah terjadi lembar demi lembar (lapis demi lapis) mulai dari lapisan yang paling atas. Erosi ini sepintas lalu tidak terlihat, karena kehilangan lapisan-lapisan tanah seragam, tetapi dapat berbahaya karena pada suatu saat seluruh top soil akan habis.
Erosi Parit : (Channel Erosion) Parit-parit yang besar sering masih terus mengalir lama setelah hujan berhenti. Aliran air dalam parit ini dapat mengikis dasar parit atas dinding-dinding (tebing) parit di bawah permukaan air, sehingga tebing atasnya dapat runtuh ke dasar parit. Adanya gejala meander dari suatu aliran dapat meningkatkan pengikisan tebing di tempat-tempat tertentu.
Erupsi : Proses peletusan gunung berapi yang mengeluarkan bahan-bahan dari dapur magma.
Evakuasi : Perpindahan penduduk karena gangguan bencana alam atau keamanan.

Mei 14, 2011

Kamus Geografi (D)

DAS : Daerah Aliran Sungai.
Danau : Daerah cekungan di daratan yang cukup luas san terisi oleh air.
Danau Dolina/Karst : Danau yang terjaid karena pelarutan tanah kapur secara vertikal sampai pada lapisan yang resisten (kedap air), sehingga terbentuk cekungan yang terisi air.
Danau Tektonik : Danau yang terbentuk karena pergeseran atau patahan oleh tenaga endogen.
Danau Tekto- : Danau yang tebentuk karena percampuran aktivitas vulkanisme dan Vulkanik bergeraknya batuan beku ke bawah pada saat proses letusan gunung.
Danau Vulkanik : Danau yang terbentuk karena aktivitas vulkanisme.
Data Spasial : Keterangan atau bahan dasar yang posisinya jelas den dapat digunakan untu k mengkaji kondisi keruangan (menyeluruh).
Debu : (Endapan) Bagian tanah yang memiliki ciri terasa tidak kasar, masih berbutir, agak melekat, dan dapat dibentuk bola agak teguh.
Deflasi : Proses pengangkutan satu material dari satu tempat ke tempat lainnya yang disebabkan karena adanya tenaga angin.
Degradasi : Bentuk ruskanya lingkungan sebagai akibat pengambilan dan pemanfaatan Lingungan sumber daya alam secara berlebihan.
Delta : Endapan tanah di muara sungai.
Demografis : Tantanan penduduk berdasarkan ilmu kependudukan.
Depresi : Penurunan tanah atau pemerosotan akibat terbentuknya suatu antiklinal dan sinklinal pada waktu yang sama.
Deskriptif : Membahas secara sederhana lokasi suatu masalah dan popolasinya.
Difusi Ekspansi : (Expansion Diffusion) Suatu proses dimana informasi, material dan sebagainya menjalar melalui suatu populasi, dari suatu daerah ke daerah lain.
Difusi Hierarki : (Hierarchic Diffusion) Proses penjalaran atau penyebaran fenomena dimulai dari tingkat bawah.
Difusi Inovasi : ( Diffusion of Innovation) Proses penjalaran atau penyebaran fenomena dimulai dari tingkat atas.
Difusi Kaskade : (Cascade Diffusion) Proses penjalaran atau penyebaran fenomena melalui beberapa tingkat hierarki.
Difusi : (Relocation Diffusion) Proses meninggalkan daerah yang lama dan berpi Penampungan ndah atau ditampung di daerah baru.
Dishidros : Dinas Hidrologi dan Oseanografi.
Dislokasi : Perubahan posisi terhadap koordinat yang asal.
Diskontinuitas : Diskontinuitas komposisi yang tajam antara lapisan luar (kerak) dan laipsan Mohorovicic dalam bumi (mantel).
Distribusi : Kegiatan penyaluran barang dari produsen sebagai penghasil barang menuju konsumen sebagai pengguna barang.
Dittop : Direktorat Topografi.
Divergen : Lempeng-lempeng bergerak saling menjauh dan menyebabkan naiknya material dari mantel bumi dan membentuk lantai samudera yang luas.
Doldrums : Suatu area dengan tekanan atmosferik yang rendah.
Down Welling : Gerakan air ke bawah tanah, biasanya deisebabakan oleh arus yang konvergen atau akibat massa air menjadi lebih rapat daripada air lingkungan.
Drainase : Sistem pembuangan air dalam suatu wilayah

Kamus Geografi (C)

Cagar Alam : Kawasan hutan yang dilindungi untuk mempertahankan/melestarikan jenis flora tertentu agar dapat berkembang baik secara alami.
Chroma : Menunjukkan kemurnian atau kekuatan dari warna spektrum.
Coal : Batu bara.
Cuaca : Rata-rata kondisi atmosfer pada suatu tempat tertentu dengan waktu yang relatif singkat.
Curah Hujan : Titik-titk air hasil pengembunan uap air di udara yang jatuh ke bumi.
Curam : Lereng memiliki kemiringan lebih dari 5° dan kurang dari 45°

Mei 12, 2011

Kata Hikmah

★ Aku mencintainya, tanpa melihat kata "SEMPURNA" . .

★ Aku mencintainya dengan segala kesabaran dan keikhlasan hatiku . .

★ Aku mencintainya dengan melihat agamanya, bukan fisikalnya 

★ Aku mencintainya dengan sebentuk cinta yang ku punya . .

★ Aku mencintainya, tanpa melebihi rasa cintaku padaNYA . .

★ Aku mencintainya dengan melihat segala kelebihan dan kekurangan yang ia miliki . .





★ Kalahkan Kemarahan dengan Cinta Kasihmu ★

★ Kalahkan Kejahatan dengan Kebajikanmumu ★

★ Kalahkan kekikiran dengan Kemurahan Hati ★

★ Kalahkan Kesombongan dengan Kejujuranmu ★





★ Tidak ada simpanan yang lebih berguna daripada ilmu ★

★ Tidak ada sesuatu yang lebih beruntung daripada adab ★

★ Tidak ada kawan yang lebih bagus daripada akal ★

★ Tidak ada benda ghaib yang lebih dekat daripada maut ★





Begitu hebat perancangan Allah dalam mengatur kehidupan makhluk-nya di muka bumi . .

Oleh itu,kita perlu menerima setiap perkara yang terjadi dengan perasaan redha serta sabar . .

Semua itu adalah perancangan dan ketentuan Allah ke atas diri kita . .

Kita boleh merancang,allah juga merancang,namun perancangan Allah lebih bijaksana dan adil . . .





☪ Semoga bertambah ilmu kami hari ini

☪ Semoga dekat dengan rezki

☪ Semoga diberi sehat selalu

☪ Semoga kuat menghadapi ujian

☪ Semoga tetap semangat & istiqomah

☪ Sucikanlah hati & jiwa kami





✿ Masjid adalah Pasar akhirat . .
✿ Buku adalah teman Setia sepanjang masa . .
✿ Amal baik adalah Penghibur dalam kubur . .
✿ Akhlaq yang baik adalah Mahkota kemuliaan . .
✿ kemurahan hati adalah pakaian yang paling Indah . .





Yakinlah..
Suatu saat kita akan sangat BERSYUKUR...
atas segala TERPAAN HIDUP yang kita jalani...
melalui segala UJIAN dan COBAAN HIDUP yang kita Hadapi,

...Karena semua itu adalah Bagian dari Rangkaian KEMULIAAN...
yang sedang dipersiapkan ALLAH buat kita.
JANGAN PUTUS ASA dan JANGAN LEMAH HATI..
ALLAH selalu BERSAMA orang yang SABAR & BERSERAH DIRI..





✖ Jangan mencintai setinggi langit kerana langit akan runtuh ✿

✖ Jangan mencintai sedalam laut kerana laut akan surut ✿

✖ Jangan mencintai dunia kerana dunia akan hancur ✿

✖ Jangan mencintai bunga kerana bunga akan layu ✿

✖ Jangan mencintai manusia kerana manusia akan binasa ✿

✔ Cintailah Allah Yang Maha Kekal,Maha Bijaksana ✿





• Bila Allah makbulkan doamu, Maka DIA menyayangimu,

• Bila DIA lambat makbulkan doamu, Maka DIA ingin mengujimu,

• Bila DIA tak makbulkan doamu, Maka DIA merancang sesuatu yg terbaik untukmu...
...
★ Oleh itu, sentiasala bersangka baik pd ALLAH dalam apa jua keadaan kerana kasih sayang itu mendahului kemurkaanNYA.





★ Belajar DIAM dari banyaknya BICARA ★
★ Belajar SABAR dari sebuah KEMARAHAN ★

★ Belajar KESUSAHAN dari hidup SENANG ★
★ Belajar MENANGIS dari suatu KEBAHAGIAN ★

★ Belajar IKHLAS dari suatu KEPEDIHAN ★
★ Belajar TAQWA dari KEKUFURAN ★

★ Belajar TAWAKKAL dari suatu UJIAN ★
★ Belajar RIDHA dari satu KETENTUAN ★





Orang yang TUJUAN hidupnya AKHIRAT
Bagian DUNiA dan AKHIRAT akan didapat

Orang yang TUJUAN hidupnya DUNIA
Akan mendapat DUNIA
Dan tdk ada bagian di AKHIRAT





Mata CINTA
terasa LETIH memandang AIB

Tapi mata BENCI
selalu TERTUJU melihat AIB

Mata CINTA
buah KEIMANAN

Mata BENCI
buah KEFASIKAN

KEIMANAN dan UKHUWAH
Tidak bisa dipisahkan

IBADAH dan AKHLAQ
Adalah satu kesatuan

Bila baik IMAN dan IBADAH
baik pula UKHUWAH dan AKHLAQ
Dengan N. Muhammad SAW sebagai TAULADAN





Sahabat Hikmah...
Salah satu kunci KEBAHAGIAAN adalah...
menikmati HIDUP hari ini seolah2 HARI TERAKHIR...

Sehingga kita akan berDAMAI dengan semua orang,
memberikan KEBAIKAN dan yang TERBAIK
kepada orang2 yang DEKAT kita

Dan karena KEBAIKAN kita tersebut...
Maka orang lainpun akan MEMBALAS kebaikan.

Disitulah KEBAHAGIAAN...






Mei 08, 2011

Klasifikasi Tanah

Profil Tanah
Salah satu sistem klasifikasi tanah yang telah dikembangkan Amerika Serikat dikenal dengan nama: Soil Taxonomy (USDA, 1975; Soil Survey Satff, 1999; 2003). Sistem klasifikasi ini menggunakan enam (6) kateori, yaitu: 1. Ordo (Order) 2. Subordo (Sub-Order) 3. Grup (Great group) 4. Sub-grup (Subgroup) 5. Famili (Family) 6. Seri. Ciri Pembeda Setiap Kategori: Kategori Ordo Tanah: Ordo tanah dibedakan berdasarkan ada tidaknya horison penciri serta jenis (sifat) dari horison penciri tersebut. Sebagai contoh: suatu tanah yang memiliki horison argilik dan berkejenuhan basa lebih besar dari 35% termasuk ordo Alfisol. Sedangkan tanah lain yang memiliki horison argilik tetapi berkejenuhan basa kurang dari 35% termasuk ordo Ultisol. Contoh tata nama tanah kategori Ordo: Ultisol. (Keterangan: tanah memiliki horison argilik dan berkejenuhan basa kurang dari 35% serta telah mengalami perkembangan tanah tingkat akhir = Ultus). Nama ordo tanah Ultisol pada tata nama untuk kategori sub ordo akan digunakan singkatan dari nama ordo tersebut, yaitu: Ult merupakan singkatan dari ordo Ultisol). Kategori Sub-ordo Tanah: Sub-ordo tanah dibedakan berdasarkan perbedaan genetik tanah, misalnya: ada tidaknya sifat-sifat tanah yang berhubungan dengan pengaruh: (1) air, (2) regim kelembaban, (3) bahan iduk utama, dan (4) vegetasi. Sedangkan pembeda sub-ordo untuk tanah ordo histosol (tanah organik) adalah tingkat pelapukan dari bahan organik pembentuknya: fibris, hemis, dan safris. Contoh tata nama tanah kategori Sub Ordo: Udult. (Keterangan: tanah berordo Ultisol yang memiliki regim kelembaban yang selalu lembab dan tidak pernah kering yang disebut: Udus, sehingga digunakan singkatan kata penciri kelembaban ini yaitu: Ud. Kata Ud ditambahkan pada nama Ordo tanahUltisol yang telah disingkat Ult, menjadi kata untuk tata nama kategori sub-ordo, yaitu: Udult). Kategori Great Group Tanah: Great Group tanah dibedakan berdasarkan perbedaan: (1) jenis, (2) tingkat perkembangan, (3) susunan horison, (4) kejenuhan basa, (5) regi suhu, dan (6) kelembaban, serta (7) ada tidaknya lapisan-lapisan penciri lain, seperti: plinthite, fragipan, dan duripan. Contoh tata nama tanah kategori Great Group: Fragiudult. (Keterangan: tanah tersebut memiliki lapisan padas yang rapuh yang disebut Fragipan, sehingga ditambahkan singkatan kata dari Fragipan, yaitu: Fragi. Kata Fragi ditambahkan pada Sub Ordo: Udult, menjadi kata untuk tata nama kategori great group, yaitu: Fragiudult) Kategori Sub Group Tanah: Sub Group tanah dibedakan berdasarkan: (1) sifat inti dari great group dan diberi nama Typic, (2) sifat-sifat tanah peralihan ke: (a) great group lain, (b) sub ordo lain, dan (c) ordo lain, serta (d) ke bukan tanah. Contoh tata nama tanah kategori Sub Group: Aquic Fragiudult. (keterangan: tanah tersebut memiliki sifat peralihan ke sub ordo Aquult karena kadang-kadang adanya pengaruh air, sehingga termasuk sub group Aquic). Kategori Famili Tanah: Famili tanah dibedakan berdasarkan sifat-sifat tanah yang penting untuk pertanian dan atau engineering, meliputi sifat tanah: (1) sebaran besar butir, (2) susunan mineral liat, (3) regim temperatur pada kedalaman 50 cm. Contoh tata nama tanah pada kategori Famili: Aquic Fragiudult, berliat halus, kaolinitik, isohipertermik. (keterangan: Penciri Famili dari tanah ini adalah: (1) susunan besar butir adalah berliat halus, (2) susunan mineral liat adalah didominasi oleh mineral liat kaolinit, (3) regim temperatur adalah isohipertermik, yaitu suhu tanah lebih dari 22 derajat celsius dengan perbedaan suhu tanah musim panas dengan musim dingin kurang dari 5 derajat celsius). Kategori Seri Tanah: Seri tanah dibedakan berdasarkan: (1) jenis dan susunan horison, (2) warna, (3) tekstur, (4) struktur, (5) konsistensi, (6) reaksi tanah dari masing-masing horison, (7) sifat-sifat kimia tanah lainnya, dan (8) sifat-sifat mineral dari masing-masing horison. Penetapan pertama kali kategori Seri tanah dapat digunakan nama lokasi tersebut sebagai penciri seri. Contoh tata nama tanah pada kategori Seri: Aquic Fragiudult, berliat halus, kaolinitik, isohipertermik, Sitiung. (Keterangan: Sitiung merupakan lokasi pertama kali ditemukan tanah pada kategori Seri tersebut). Sistem klasifikasi tanah ini berbeda dengan sistem yang sudah ada sebelumnya. Sistem klasifikasi ini memiliki keistimewaan terutama dalam hal: 1. Penamaan atau Tata Nama atau cara penamaan. 2. Definisi-definisi horison penciri. 3. Beberapa sifat penciri lainnya.Sistem klasifikasi tanah terbaru ini memberikan Penamaan Tanah berdasarkan sifat utama dari tanah tersebut. Menurut Hardjowigeno (1992) terdapat 10 ordo tanah dalam sistem Taksonomi Tanah USDA 1975 dengan disertai singkatan nama ordo tersebut, adalah sebagai berikiut: 1. Alfisol --> disingkat: Alf 2. Aridisol --> disingkat: Id 3. Entisol --> disingkat: Ent 4. Histosol --> disingkat: Ist 5. Inceptisol --> disingkat: Ept 6. Mollisol --> disingkat: Oll 7. Oxisol --> disingkat: Ox 8. Spodosol --> disingkat: Od 9. Ultisol --> disingkat: Ult 10. Vertisol --> disingkat: Ert Selanjutnya, sistem klasifikasi tanah ini telah berkembang dari 10 ordo pata tahun 1975 menjadi 12 ordo tahun 2003 (Rayes, 2007). Kedua-belas ordo tersebut dibedakan berdasarkan: (1) ada atau tidaknya horison penciri, (2) jenis horison penciri, dan (3) sifat-sifat tanah lain yang merupakan hasil dari proses pembentukan tanah, meliputi: 3.1 penciri khusus, dan 3.2 penciri lainnya. Horizon Penciri terdiri dari dua bagian: (a) horizon atas (permukaan) atau epipedon, dan (b) horizon bawah atau endopedon. Epipedon atau horison atas / permukaan penciri dibedakan dalam 8 kategori (Soil Survey Staff, 2003), yaitu: (a) epipedon mollik, (b) epipedon umbrik, (c) epipedon okrik, (d) epipedon histik, (e) epipedon melanik, (f) epipedon anthropik, (g) epipedon folistik, dan (h) epipedon plagen. Endopedon atau horizon bawah penciri dibedakan menjadi 13 (Soil Survey Satff, 2003), yiatu: (a) horizon argilik, (b) horizon kambik, (c) horizon kandik, (d) horizon kalsik, (e) horizon oksik, (f) horison gipsik, (g) horizon petrokalsik, (h) horizon natrik, (i) horizon plakik, (j) horizon spodik, (k) horizon sulfuric, (l) horizon albik. Beberapa Sifat Penciri Khusus, adalah: (a) konkresi, (b) padas (pan), (c) fraipan, (duripan), (d) Plintit, (e) slickenside, (f) selaput liat, (g) kontak litik, (h) kontak paralithik. Beberapa Sifat Penciri Lain, adalah: (a) rezim suhu tanah, (b) rezim lengas tanah, dan (c) sifat-sifat tanah Andik. Rezim suhu tanah dibedakan dalam 3 kategori, yaitu: (a) mesic: merupakan suhu tanah rata-rata tahunan 8oC s/d 15oC. (b) thermic: merupakan suhu tanah rata-rata tahunan 15oC s/d 22oC. (c) hyperthermic: merupakan suhu tanah rata-rata tahunan > 22oC. Istilah iso (iso-mesic, iso-thermic, iso-hyperthermic) digunakan untuk menunjukkan perbedaan suhu tanah rata-rata musim panas dan musim dingin <>Rezim lengas tanah dibedakan dalam 4 kategori, yaitu: (a) aquic: tanah hampir selalu jenuh air, sehingga terjadi reduksi dan ditunjukkan oleh adanya karatan dengan chroma rendah (chroma <> Alfisol: Tanah yang termasuk ordo Alfisol merupakan tanah-tanah yang terdapat penimbunan liat di horison bawah (terdapat horison argilik)dan mempunyai kejenuhan basa tinggi yaitu lebih dari 35% pada kedalaman 180 cm dari permukaan tanah. Liat yang tertimbun di horison bawah ini berasal dari horison di atasnya dan tercuci kebawah bersama dengan gerakan air. Padanan dengan sistem klasifikasi yang lama adalah termasuk tanah Mediteran Merah Kuning, Latosol, kadang-kadang juga Podzolik Merah Kuning. Aridisol: Tanah yang termasuk ordo Aridisol merupakan tanah-tanah yang mempunyai kelembapan tanah arid (sangat kering). Mempunyai epipedon ochrik, kadang-kadang dengan horison penciri lain. Padanan dengan klasifikasi lama adalah termasuk Desert Soil. Entisol: Tanah yang termasuk ordo Entisol merupakan tanah-tanah yang masih sangat muda yaitu baru tingkat permulaan dalam perkembangan. Tidak ada horison penciri lain kecuali epipedon ochrik, albik atau histik. Kata Ent berarti recent atau baru. Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk tanah Aluvial atau Regosol. Histosol: Tanah yang termasuk ordo Histosol merupakan tanah-tanah dengan kandungan bahan organik lebih dari 20% (untuk tanah bertekstur pasir) atau lebih dari 30% (untuk tanah bertekstur liat). Lapisan yang mengandung bahan organik tinggi tersebut tebalnya lebih dari 40 cm. Kata Histos berarti jaringan tanaman. Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk tanah Organik atau Organosol. Inceptisol: Tanah yang termasuk ordo Inceptisol merupakan tanah muda, tetapi lebih berkembang daripada Entisol. Kata Inceptisol berasal dari kata Inceptum yang berarti permulaan. Umumnya mempunyai horison kambik. Tanah ini belum berkembang lanjut, sehingga kebanyakan dari tanah ini cukup subur. Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk tanah Aluvial, Andosol, Regosol, Gleihumus, dll. Mollisol: Tanah yang termasuk ordo Mollisol merupakan tanah dengan tebal epipedon lebih dari 18 cm yang berwarna hitam (gelap), kandungan bahan organik lebih dari 1%, kejenuhan basa lebih dari 50%. Agregasi tanah baik, sehingga tanah tidak keras bila kering. Kata Mollisol berasal dari kata Mollis yang berarti lunak. Padanan dengan sistem kalsifikasi lama adalah termasuk tanah Chernozem, Brunize4m, Rendzina, dll. Oxisol: Tanah yang termasuk ordo Oxisol merupakan tanah tua sehingga mineral mudah lapuk tinggal sedikit. Kandungan liat tinggi tetapi tidak aktif sehingga kapasitas tukar kation (KTK) rendah, yaitu kurang dari 16 me/100 g liat. Banyak mengandung oksida-oksida besi atau oksida Al. Berdasarkan pengamatan di lapang, tanah ini menunjukkan batas-batas horison yang tidak jelas. Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk tanah Latosol (Latosol Merah & Latosol Merah Kuning), Lateritik, atau Podzolik Merah Kuning. Spodosol: Tanah yang termasuk ordo Spodosol merupakan tanah dengan horison bawah terjadi penimbunan Fe dan Al-oksida dan humus (horison spodik) sedang, dilapisan atas terdapat horison eluviasi (pencucian) yang berwarna pucat (albic). Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk tanah Podzol. Ultisol: Tanah yang termasuk ordo Ultisol merupakan tanah-tanah yang terjadi penimbunan liat di horison bawah, bersifat masam, kejenuhan basa pada kedalaman 180 cm dari permukaan tanah kurang dari 35%. Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk tanah Podzolik Merah Kuning, Latosol, dan Hidromorf Kelabu. Vertisol: Tanah yang termasuk ordo Vertisol merupakan tanah dengan kandungan liat tinggi (lebih dari 30%) di seluruh horison, mempunyai sifat mengembang dan mengkerut. Kalau kering tanah mengkerut sehingga tanah pecah-pecah dan keras. Kalau basah mengembang dan lengket. Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk tanah Grumusol atau Margalit. Padanan Beberapa Nama Tanah Padanan nama tanah antara Soil Taxonomy tahun 1999 (A) dengan berbagai sistem klasifikasi tanah lain, yaitu: FAO Unesco tahun 1974 (B), Dudal dan Supraptohardjo tahun 1957 (C) dan Thorp and Smith tahun 1949 (D) adalah sebagai berikut: (1) Histosol: (A) Histosol. (B) Histosols. (C) Organic Soils. (D) Bog Soils; Hall Bog Soils. (2) Entisol: (A) Entisol. (B) Lithosols; Rankers; Fluvisols; Regosols; Gleysols; Arenosols. (C) Lithosols; - ; Aluvials; Regosols; Low-Humic Gley Soils; Regosols. (D) Lithosols; - ; Alluvial Soils; Regosols; Low-Humic Glei Soils. (3) Inceptisol: (A) Inceptisol. (B) Fluvisols; - ; Cambisols; Cambisols; Gleysols; - ; Solonchaks. (C) Alluvials; Regosols; Latosols; Brown Forest Soils (Calcisols); Humic Gley Soils (Hydrosols); Low Humic Gley Soils (Hydrosols). (D) Alluvial Soils; Regosols; Laterit Soils (Latosols); Brown Forest Soils (Braunerde); Humic-Glei Soils; Solonchak. (4) Vertisol: (A) Vertisol. (B) Vertisols. (C) Regur Soils. (D) Black Cotton SoilsJRegur. (5) Andisol: (A) Andisol. (B) Andosols. (C) Andosols. (D) Ando Soils. (6) Alfisol: (A) Alfisol. (B) Luvisols; Luvisols; Luvisols; Planosols; Solonetz; Nilosols. (C) Red Yellow Mediterranean Soils; Latosols; - ; Planosols (Hydrosols); - ; - . (D) - ; Laterit Soils (Latosols); Noncalcic Brown; Planosols; Solonetz Soils; - . (7) Mollisol: (A) Mollisol. (B) Rendzinas; - ; Solonetz; Gleysols; Solonchaks; Greyzems; Phaeozems; Chernozems; Kastanozemz. (C) Rendzina (Calcisols); Latosols; - ; Humic Gley Soils (Hydrosols); - ; - ; - ; - ; -. (D) Rendzina Soils; Laterite Soils (Latosol); Solonetz Soils; Humic-Glei Soils; Solonchaks; Prairie Soils; Degraded Chernozem; Chernozems; Chesnut Soils. (8) Ultisol: (A) Ultisol. (B) Nitosols; Acrisols; Planosols; - . (C) Red Yellow Podsolic Soils; Latosols; Planosols (Hydrosols); Gray Hidromorphic Soils (Hydrosols). (D) Red-Yellow Podsolic Soils; Laterite Soils (Latosols); Planosols; - . (9) Oxisol: (A) Oxisol. (B) Ferralsols; - . (C) Latosols ?; Ground-Water Laterite Soils (Hydrosols). (D) Laterite Soils (Latosols); Ground-Water Laterite Soils. (10) Spodosol: (A) Spodosol. (B) Podsols; - ; Podsols. (C) Podsols; - ; Ground-Water Podsols. (D) Podsols Soils; Gray Podsolic Soils; Ground-Water Podsol Soils.

Kamus Geografi (B)

Bakosurtanal : Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional.
Bargaining : Bentuk kerja sama individu dengan individu, atau individu dengan kelompok dalam melaksanakan tawar-menawar atau perjanjian mengenai perukaran barang-barang dan jasa-jasa antara dua organisasi/badan usaha atau lebih.
Barometer : Alat yang berfungsi untuk mengukur tekanan udara di suatu tempat secara Aneroid otomatis dengan satuan milibar (mb).
Basalt : Butiran halus, hitam atau hitam kehijauan, kaya akan besi, magnesium dan kalsium.
Batuan Ekstrusif : Batuan yang membeku sesudah mencapai permukaan bumi.
Batuan Intrusif : Batuan yang sudah membeku dan terlepas dari dapur magma tetapi belum sampai ke permukaan bumi.
Batuan Plutonik : Batuan yang membeku di dalam bumi.
Bekken : Lubuk Laut.
Bentang Alam : Pemandangan alam atau daerah dengan aneka ragam bentuk-bentuk permukaan bumi yang terhampar di atasnya, seperti pegunungan, gunung, perbukitan, lembah, hutan, daratan dan sebagainya sekaligus terlihat merupakan suatu kesatuan.
Big Bang : Teori yang menyatakan bahwa terbetuknya alam semesta dari sebuah ledakan besar.
Basalt : Butiran halus, hitam atau hitam kehijauan, kaya akan besi, magnesium dan kalsium.
Bintang : Benda angkasa yang mempunyai cahaya sendiri dan terdiri atas gas pijar.
Biosfer : Lapisan makhluk hidup meliputi flora dan fauna yang dikaji dalam biogeografi, dan lain-lain.
Biogeografi : Ilmu yang mempelajari persebaran makhluk hidup dalam lapisan biosfer.
Bom : Batu berbongkah besar.

Mei 06, 2011

Kamus Geografi (A)

Abrasi : Pengikisan tanah atau batuan oleh tenaga angin atau air laut.
Absorbsi : Penyerapan sebagian panas matahari sebelum mencapai bumi oleh lapisan atmosfer.
Adveksi : Adalah pemberian panas oleh gerak udara vertikal ke atas.
Afeksi : Berkenaan dengan perasaan yang menanggapi objek tertentu.
 Aglomerasi : 1. Menunjukkan kecenderungan persebaran gejala geografis yang mengelompok pada suatu tempat. 2. Gabungan, kumpulan dua atau lebih pusat kegiatan; tempat pengelompokan berbagai macam kegiatan dalam satu lokasi atau kawasan tertentu, dapat berupa kawasan industri, pemukiman, perdagangan, dan lain-lain (yang dapat saja tumbuh melewati batas administrasi kawasan masing-masing, sehingga membentuk wilayah baru yang tidak terencana secara sempurna); dan 3. Pengelompokan beberapa perusahaan dalam suatu daerah atau wilayah sehingga membentuk daerah khusus industri.
Agihan : Persebaran suatu objek tertentu.
Air Tanah : Bagian dari presipitasi total yang ada waktu tertentu melewati atau tinggal dalam tanah atau strafa di bawahnya serta bebas bergerak di bawah pengaru h grafitasi. (Ground Water).
Aksesibilitas : Menunjukkan kemudahan bergerak dari suatu tempat ke tempat lain dalam suatu wilayah. Aksesibilitas ini ada kaitannya dengan jarak.
Akomodasi : 1. Persediaan atau penyediaan tempat kediaman dan fasilitas yang dibutuhkan oleh seseorang atau kelompok untuk memenuhi kebutuhan; 2. Penyesuaian diri dengan alam; dan 3. Penyelesaian perselisihan.(Accomodation).
Alfisols : Tanah yang cukup mengalami pencucian dengan zona permukaan tanah yang terdiri dari akumulasi lempung dan >35% base saturation.
Altimeter : Alat yang berfungsi untuk mengukur ketinggian suatu tempat dari permukaan laut secara otomatis dengan satuan meter atau feet.
Aluvial : Endapan yang berupa lumpur dan pasir halus yang terbawa oleh air sungai lalu diendapkan di dataran rendah, lembah dan cekungan sepanjang aliran sungai.
Aluvium : Batuan aluvium adalah batuan sedimen yang dibentuk atau diendapkan oleh sungai-sungai. Batuan ini dapat kita lihat di tepi-tepi sungai atau muara sungai. Misalnya, pasir dan tanah endapan di tepi sungai. Analisis : Penguraian atau kupasan suatu hal yang akan dibuktikan secara ilmiah.
Analitis : Menjawab mengapa ditemukan suatu masalah pada wilayah geografis tertentu.
Analisis Keruangan : Suatu analisis yang mempelajari perbedaan mengenai sifat-sifat penting/ seri sifat-sifat penting fenomena geografi. Ahli geografi akan memikirkan faktor-faktor apakah yang menguasai pola persebaran dan bagaimanakah pola tersebut dapat diubah agar persebaran menjadi lebih efisien dan lebih wajar.
Analisis Lokasi : Analisis lokasi dalam geografi menitikberatkan kepada tiga unsur geografi yaitu jarak (distance), kaitan (interaction), dan gerakan (movement).
Andisols : Tanah yang terbentuk dari debu vulkanik.
Anemometer : Alat yang berfungsi untuk mengukur kecepatan angin di suatu tempat secara otomatis dengan satuan meter per detik.
Angin : Angin adalah udara yang bergerak dari daerah udara bertekanan tinggi menuju ke daerah udara bertekanan rendah, dari daerah bersuhu rendah menuju ke daerah bersuhu tinggi.
Angin Anti Siklon : Adalah udara yang bergerak dari suatu daerah sebagai pusat bertekanan udara tinggi menuju daerah tekanan udara rendah yang mengelilinginya. Gerakan udara ini terlihat berputar menyebar ke arah daerah bertekanan udara rendah.
Angin Darat : Angin yang bertiup dari darat ke laut dan terjadi pada malam hari karena pada malam hari tekanan udara di darat lebih tinggi daripada tekanan udara di laut. \Angin Gunung : Udara yang bergerak dari gunung ke lembah dan terjadi pada malam hari.
Angin Khatulistiwa : Angin yang bertiup secara tegak/vertikal di daerah khatulistiwa. Angin Khatulistiwa dapat terjadi karena pertemuan dua angin pasat yang berasal dari daerah sutropis utara dan daerah subtropis selatan menuju daerah tropis.
Angin Laut : Angin yang bertiup dari laut ke darat dan terjadi pada siang hari karena pada siang hari tekanan udara di laut lebih tinggi daripada tekanan udara di darat. Angin Lembah : Udara yang bergerak dari lembah ke puncak dan terjadi pada siang hari. Angin Musim : Angin yang bertiup di Indonesia berlangsung sekitar akhir bulan September Barat hingga bulan Maret. Angin ini berasal dari Samudera Hindia (sebelah barat Pula Sumatera) menuju Benua Australia. Angin tersebut membawa serta uap air yang cukup banyak, sehingga pada saat itu di Indonesia bermusim hujan.
Angin Musim : Angin yang bertiup di Indonesia, berangsung sekitar akhir bulan Maret Timur hingga bulan September. Angin ini berasal dari Benua Australia menuju Samudera Hindia, kemudia berbelok ke arah utara. Angin tersebut bersifat kering, sehingga pada saat itu di Indonesia bermusim kemarau.
Angin Pasat : Angin yang berasal dari daerah subtropis selatan dan daerah subtropis utara yang menuju je daerah tropis.
Angin Siklon : Adalah udara yang bergerak dari beberapa daerah bertekanan udara tinggi menuju titik pusat tekanan rendah. Gerakan udara ini terlihat berputar dari beberapa daerah bertekanan tinggi yang mengelilingi daerah udara bertekanan rendah.
Angin Fohn : Angin ini sering ditemukan pada lereng utara pegunungan Alpen. Angin Fohn adalah angin yang turun dari pegunungan yang bersifat panas dan kering. Angin ini ditemukan juga di Indonesia, misalnya Angin Kumbang di Cirebon, Angin Bahorok di Sumatera Utara, Angin Gending di Probolinggo/Pasuruan, Angin Brubu di Makasar, Angin Wambrau di Biak,Irian Jaya. Angin Puyuh di Sangir-Talaud. Chinook di U.S.A, Siroco di Laut Tengah, Zonda di Argentina, dan lain-lain.
Antroposentris : Manusia sebagai pusat perhatian.
Antroposfer : Lapisan manusia yang merupakan sentral diantara lapisan-lapisan lain. Tema sentral artinya diutamakan dalam kajian.
Aphelium : Jarak terjauh planet bumi terhadap matahari.
Apparent : Gerak mundur semu dari planet-planet dijelaskan dengan gerak relatif Retrograde bumi dan planet-planet yang bergerak di sekitar Matahari dengan kecepatan sudut berbeda.
Arbitrasi : Bentuk akomodasi yang digunakan oleh pihak-pihak yang sedang berselisih dalam proses mencari solusinya, tetapi belum mampu mencapai proses akhir penyelesaian sehingga membutuhkan pihak ketiga yang memiliki wewenang menjadi media penyelesaian masalah.
Areal : Kombinasi antara analisis keruangan dan analisis ekologi yang dalam Differensiation bahasa Indonesia disebut Pendekatan Kompleks Wilayah.
Aridisols : Tanah yang mengandung mineral CaCO3 di daerah yang beriklim kering dengan pengembangan horizon subsoil.
Asimilasi : Suatu penyesuaian atau penyelarasan proses sosial dalam taraf lanjutan yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat pada orang-perorangan dua organisasi/badan usaha atau lebih.(Assimilation).
Aspek Fisik : (Alamiah) Muka bumi meliputi litosfer, biosfer, dan atmosfer.
Atlas : Sekumpulan peta-peta yang dijilid menjadi satu dalam bentuk buku dengan bahasa, simbol, dan proyeksi umumnya seragam. Tiap lembar peta diberi kode atau nomor sesuai dengan lembar indeks. Atlas pertama kali dikenal sekitar abad pertengahan atau sekitar abad ke 15 M.
Atlas Nasional : Atlas yang diterbitkan untuk menyajikan informasi geografis dan data yang terkait pada wilayah negara tertentu.
Atlas Dunia : Atlas yang diterbitkan untuk menyajikan informasi tentang keadaan dunia seutuhnya mencakup benua, samudera, laut, pulau, kepulauan, dan lain-lain.
Atlas Semesta : Atlas yang diterbitkan untuk menyajikan informasi tentang keadaan jagad raya yang ada kaitannya dengan peta langit, rasi bintang, susunan tata surya, dan lain-lain.
Asteroid : Ribuan anggota tata surya yang sangat kecil (planet-planet kecil) yang bere volusi mengelilingi matahari. Astenosfer : Zona di atas mantel bumi, meluas dari dasar litosfer sampai kedalaman sekitar 250 km di bawah kontinen dan kolam samudera; relatif lembek dan kemungkinan sebagian cair (molten).
Astronomi : Ilmu yang mempelajari tentang benda-benda langit seperti planet, bintang, meteor, dsb.
Atmosfer : Lapisan udara, cuaca, dan iklim yang dikaji dalam klimatologi, meteorologi, dan lain-lain.
Azimuth : Sudut yang diukur dengan derajat menurut perputaran jam mulai dari titik utara 0° sampai 360°

Mei 05, 2011

Bentang Lahan Bentukan Asal Karst

  • Definisi karst
Topografi karst adalah bentukan rupa bumi yang unik dengan kenampakan atau fenomena khas akibat proses pelarutan dan pengendapan kembali CaCO3 diatas dan dibawah permukaan bumi. Selain itu, bentang alam seperti karst juga dapat terjadi dari proses pelapukan, hasil kerja hidrolik misalnya pengikisan, pergerakan tektonik, pencairan es dan evakuasi dari batuan beku (lava). Karena proses utama pembentukanya bukan pelarutan, maka bentang alam demikian disebut pseudokarst (Milanovic, 1996). Sementara itu karst yang terbentuk oleh pelarutan disebut truekarst. (Sari Bahagiarti, 2004).
  • Potensi daerah karst
Salah satu potensi yang ada di daerah karst adalah air bawah tanah yang tersimpan dlm bentukan morfologi karst, dimana batuan karbonat bertindak sebagai akuifer dengan jumlah penyimpanan air tanah yang melebihi akifer jenis lain. Air tanah merupakan salah satu unsur sumber daya alam (“Natural Resources”) yang sangat penting keberadaanya untuk kehidupan makhluk hidup (manusia, hewan dan tumbuh- tumbuhan) karena menunjang berbagai aktivitas kehidupan.
  • Pengoptimalan dan perlindungan kawasan karst
Pengoptimalan pemanfaatan dan perlindungan karst dengan pembagian daerah karst perlu diperhatikan untuk menunjang kelestarian daerah karst. Pembagian daerah telitian berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral nomor 1456.K/20/MEM/2000 bab V pasal 12 dan meng-overlay peta-peta tematik yang ada. Kawasan karst Perbukitan Seribu di DIY perlu digali potensi yang terkandung di dalamnya dengan tetap memperhatikan kelestariannya, yaitu dengan menggali potensi estetika untuk dikembangkanmenjadiaset geowisata. Potensi estetika eksokarst dan endokarst yang terkandung di kawasan karst Perbukitan Seribu adalah sangat besar dan masih merupakan aset yang penting untuk perencanaan geowisata daerah.
  • Bentukan lahan asal karst
Upaya penting dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam karst yang membela kepentingan masyarakat adalah dengan merubah pola paradigma potensi karst sebagai bahan tambang saja, peningkatan kesadaran akan pentingnya kawasan karst terhadap kebutuhan dasar manusia, pelaku aktif pembangunan adalah masyarakat, tata guna dan tata ruang kawasan karst yang dibangun berdasarkan pendekatan yang partisipatif, AMDAL multidisiplin ilmu dan multi sektoral yang harus menyertakan dana dan dokumen reklamasi lahan pasca penambangan yang rinci yang diatur oleh peraturan daerah.
  • Kegiatan penambangan batu kapur
Menjual lahan per m2 dengan harga 10 ribu maka 1000m2 akan menghasilkan uang 10 juta. Sebaliknya bila lahan seluas ini digali sedalam 60 meter, maka jumlah bahan galian yang dihasilkan ialah 60 ribu m3. Batu gamping dalam satu truk berkapasitas 3 m3 dapat dijual seharga 50 ribu, maka bahan galian sebanyak 60 ribu m3 dapat dimuat dalam 20 ribu truk. Hasil penjualan batu gamping sebanyak 20 ribu truk ialah 1 milyar. Suatu perbedaan yang luar biasa besarnya dimana masyarakat yang menjual lahan seharga 10 juta tetapi nilai lahan tersebut bila ditambang sebenarnya bernilai 1 milyar.
  • Pengangkutan tambang batu kapur
Salah satu mata pencaharian masyarakat yang tinggal di daerah kalipucang yaitu penambangan batu kapur yang berasal dari bentang lahan bentukan asal karst. Penghasilan dari penambangan batu kapur ini dapat membantu perekonomian rumah tangga. Kegiatan penambangan batu kapur sudah terbiasa terlihat di daerah kalipucang, karena sebagai mata pencaharian di samping bertani sawah. Ini dikarenakan lahan pertanian di daerah kalipucang dirasa kurang produktif karena di daerah kalipucang bentuk bentang lahanya berasal dari bentukan lahan karst.
  • Proses pembakaran batu kapur
Setelah melalui proses pengangkutan, batu kapur kemudian dikumpulkan di tempat pembakaran batu kapur. Proses pembakaran batu kapur harus memperhatikan cara-cara pembakaran batu kapur yang benar misalnya pengapian harus stabil, tempat pembakaran harus jauh dari pemukiman, dinding tempat pembakaran harus tebal dan lain sebagainya. Setelah batu kapur di bakar pada derajat suhu tertentu, kemudian batu kapur didinginkan kemudian proses pengepakan dan di didtribusikan kepada khalayak umum .

Mei 04, 2011

BENTUK LAHAN BERDASARKAN PROSES PEMBENTUKANNYA

Hasil pengerjaan dan proses utama pada lapisan utama kerak bumi akan meninggalkan kenampakan bentuk lahan tertentu disetiap roman muka bumi ini . Kedua proses ini adalah proses endogen (berasal dari dalam) dan proses eksogen (berasal dari luar). Perbedaan intensitas , kecepatan jenis dan lamanya salah satu atau kedua proses tersebut yang bekerja pada suatu daerah menyebabkan kenampakan bentuk lahan disuatu daerah dengan daerah lain umumnya berbeda.

Dilihat dari genesisnya (kontrol utama pembentuknya ), bentuk lahan dapat dibedakan menjadi :
• Bentuk asal struktural
• Bentuk asal vulkanik
• Bentuk asal fluvial
• Bentuk asal marine
• Bentuk asal pelarutan karst
• Bentuk asal Aeolen / Glasial
• Bentuk asal denudasional 

BENTUK LAHAN ASAL STRUKTURAL
Bentuk lahan struktural terbentuk karena adanya proses endogen atau proses tektonik, yang berupa pengangkatan, perlipatan, dan pensesaran. Gaya (tektonik) ini bersifat konstruktif (membangun), dan pada awalnya hampir semua bentuk lahan muka bumi ini dibentuk oleh control struktural. 
Pada awalnya struktural antiklin akan memberikan kenampakan cekung, dan structural horizontal nampak datar. Umumnya, suatu bentuk lahan structural masih dapat dikenali, jika penyebaran structural geologinya dapat dicerminkan dari penyebaran reliefnya.

BENTUK LAHAN ASAL VULKANIK
Volkanisme adalah berbagai fenomena yang berkaitan dengan gerakan magma yang bergerak naik ke permukaan bumi. Akibat dari proses ini terjadi berbagai bentuk lahan yang secara umum disebut bentuk lahan vulkanik.
Umumnya suatu bentuk lahan volkanik pada suatu wilayah kompleks gunung api lebih ditekankan pada aspek yang menyangkut aktifitas kegunungapian, seperti : kepundan, kerucut semburan, medan-medan lahar, dan sebagainya. Tetapi ada juga beberapa bentukan yang berada terpisah dari kompleks gunung api misalnya dikes, slock, dan sebagainya.

BENTUK LAHAN ASAL FLUVIAL
Bentukan asal fluvial berkaitan erat dengan aktifitas sungai dan air permukaan yang berupa pengikisan, pengangkutan, dan jenis buangan pada daerah dataran rendah seperi lembah, ledok, dan dataran alluvial.
Proses penimbunan bersifat meratakan pada daerah-daerah ledok, sehingga umumnya bentuk lahan asal fluvial mempunyai relief yang rata atau datar. Material penyusun satuan betuk lahan fluvial berupa hasil rombakan dan daerah perbukitan denudasional disekitarnya, berukuran halus sampai kasar, yang lazim disebut sebagai alluvial. Karena umumnya reliefnya datar dan litologi alluvial, maka kenampakan suatu bentuk lahan fluvial lebih ditekankan pada genesis yang berkaitan dengan kegiatan utama sungai yakni erosi, pengangkutan, dan penimbunan.

BENTUK LAHAN ASAL MARINE
Aktifitas marine yang utama adalah abrasi, sedimentasi, pasang-surut, dan pertemuan terumbu karang. Bentuk lahan yang dihasilkan oleh aktifitas marine berada di kawasan pesisir yang terhampar sejajar garis pantai. Pengaruh marine dapat mencapai puluhan kilometer kearah darat, tetapi terkadang hanya beberapa ratus meter saja.
Sejauh mana efektifitas proses abrasi, sedimentasi, dan pertumbuhan terumbu pada pesisir ini, tergantung dari kondisi pesisirnya. Proses lain yang sering mempengaruhi kawasan pesisir lainnya, misalnya : tektonik masa lalu, berupa gunung api, perubahan muka air laut (transgresi/regresi) dan litologi penyusun.

BENTUK LAHAN ASAL PELARUTAN (KARST)
Bentuk lahan karst dihasilkan oleh proses pelarutan pada batuan yang mudah larut. Menurut Jennings (1971), karst adalah suatu kawasan yang mempunyai karekteristik relief dan drainase yang khas, yang disebabkan keterlarutan batuannya yang tinggi. Dengan demikian Karst tidak selalu pada Batugamping, meskipun hampir semua topografi karst tersusu oleh batugamping.

BENTUK LAHAN ASAL GLASIAL
Bentukan ini tidak berkembang di Indonesia yangb beriklim tropis ini, kecuali sedikit di Puncak Gunung Jaya Wijaya, Irian. Bentuk lahan asal glacial dihasilkan oleh aktifitas es/gletser yang menghasilkan suatu bentang alam.

BENTUK LAHAN ASAL AEOLEAN (ANGIN)
Gerakan udara atau angin dapat membentuk medan yang khas dan berbeda dari bentukan proses lainnya. Endapan angin terbentuk oleh pengikisan, pengangkatan, dan pengendapan material lepas oleh angin. Endapan angin secara umum dibedakan menjadi gumuk pasir dan endapan debu (LOESS).
Medan aeolean dapat terbentuk jika memenuhi syarat-syarat:
• Tersedia material berukuran pasir halus-halus sampai debu dalam jumlah banyak
• Adanya periode kering yang panjang disertai angin yang mampu mengangkut dan mengendapkan bahan tersebut.
• Gerakan angin tidak terhalang oleh vegetasi atau obyek lainnya.

BENTUK LAHAN ASAL DENUDASIONAL
Proses denudasional (penelanjangan) merupakan kesatuan dari proses pelapukan gerakan tanah erosi dan kemudian diakhiri proses pengendapan. Semua proses pada batuan baik secara fisik maupun kimia dan biologi sehingga batuan menjadi desintegrasi dan dekomposisi. Batuan yang lapuk menjadi soil yang berupa fragmen, kemudian oleh aktifitas erosi soil dan abrasi, tersangkut ke daerah yang lebih landai menuju lereng yang kemudian terendapkan.
Pada bentuk lahan asal denudasional, maka parameter utamanya adalah erosi atau tingkat. Derajat erosi ditentukan oleh : jenis batuannya, vegetasi, dan relief.

Mei 03, 2011

Ketinggian Tanah,Topologi

Melakukan semua bentuk kegiatan alam bebas menjadi sebuah tantangan tersendiri seperti penambahan ketinggian. Bertentangan dengan kepercayaan umum, kemampuan untuk menghadapi ketinggian lebih sedikit hubungannya dengan kondisi fisik dan lebih berhubungan dengan masalah genetik. Kondisi medis tertentu seperti asma dan darah tinggi akan diperburuk oleh ketinggian.
Jika kita sedikit menggunakan akal sehat dan melakukan beberapa persiapan, kita akan mendapati bahwa kita akan mampu melakukan kegiatan alam bebas dengan semua cara sampai ketinggaian 15.000 kaki sedikit tidak nyaman dan juga masalah medis.
Level ketinggian 3.500 kaki dpl (± 1200 mdpl)
Mayoritas populasi Amerika Utara hidup pada batas ketinggian ini. Kebanyakan orang kecuali untuk yang bermasalah dengan cardiopulmary dapat melakukan hampir semua aktivitas pada ketinggian ini. Orang yang hidup pada level ketinggian ini kegiatan mereka hampir tidak mendapat dampak ketika bergerak pada ketinggian ini dimana tekanan udaranya sekitar 12 psi.
3500 sampai dengan 6000 kaki (± 1200 s/d 2000 mdpl)
Kebanyakan orang sehat biasa akan mempunyai sedikit masalah pada ketinggian ini. Orang yang bertempat tinggal dibawah ketinggian 2500 kaki akan mulai mengalami kesulitan bernafas ketika mereka ada pada ketinggia diatas 5000 kaki. Orang yang mempunyai masalah caardopulmary akan mendapati masalah serius pada batas ketinggian ini dan harus berkonsultasi fisik sebelum mengunjungi atau memesaan aktivitas olah raga outdoor. Wanita hamil juga akan mengalami masalah pada ketinggian ini sebanding dengan kenaikan kebutuhan oksigen yang diambil oleh janin pada sistem mereka.
6000 sampai dengan 10000 kaki (± 2000 s/d 3400 mdpl)
Pada ketinggian ini beberapa orang bisa memulai mangalami masalah yang berhubungan dengan ketinggian. AMS (Acute Montain Sickness) menunjukkan gejala yang muncul pada beberapa ketinggian diatas 6000 kaki.
Pada 10.000 kaki, atmosfer hanya 50 % dari yang ditemukan pada ketinggian 3.500 kaki dpl. Bernafas akan menjadi sulit, bahkan ketika dalam kondisi fisik yang bagus. Wanita hamil dan orang dengan masalah cardiopulmonary dianjurkan untuk berkonsultasi sebelum menghabiskan waktu pada ketinggian ini.
10.000 sampai dengan 14.000 kaki (± 3400 s/d 4700 mdpl)
Pertama kali berada diatas ketinggian 10.000 kaki, oksigen terdiri dari atmosfer yang mencapai level yang sedikit membahayakan. Tidak hanya kemungkinan AMS, tapi juga resiko HAPE (high Altitude Pulmonary Edema) secara cepat bertambah pada
ketinggian lebih dari 12.000 kaki. Oleh karenanya, pilot yang terbang pada ketinggian lebih dari 10.000 kaki dianjurkan untuk meiliki oksigen cadangan. Kebanyakan orang yang melakukan meoutenereeng akan mendaki pada ketinggian ini. Wanita hamil, anak dibawah 2 tahun, dan orang yang mempunyai masalah cardiopulmonary seharusnya tidak pergi ke ketinggian yang lebih dari 10.000 kaki. Komplikasi medis yang serius dapat terjadi pada batas ketinggian ini.
14.000 sampai dengan 18.000 kaki (± 4700 s/d 6000 mdpl)
Diatas ketinggian 14.000, seseorang memasuki ketinggian yang ekstrim. Atmosfer dapat hanya 40 % dari yang ditemukan di ketinggian 3.500 kaki, dan tekanan udara dapat turun sampai 10 psi, yang menyebabkan tekanan psikologis pada tubuh. AMS, HAPE dan HACE (High Altitude Cerebral Edema) dapat dialami pada batas etinggaian ini. Di Amerika Utara, hanya pendaki yang ekstrim yang akan melebihi ketinggian ini untuk waktu tertentu. Batas ketinggian ini akan berbahaya untuk beberapa orang, bahkan pada kondisi tubuh yang bagus.
Diatas 18.000 kaki (± 6000)
Keinggian diatas 18.000 kaki juga disebut dengan ‘zone Kematian’. Tekanan udara jatuh sampai dengan 7 psi, tubuh, bahkan dengan cadangan oksigen benar-benar mulai mati. HAPE dan HACE yang hebat dapat terjadi pada ketinggian ini dan gejala AMS hampir secara terusmenerus dialami. Seharusnya hanya pendaki yang sudah saangat berpengalaman yang bertualang pada ketinggian ini dan harus tetap waspada terhadap gejala HAPE dan HACE
KRB yang secara administratif masuk Desa Kemutug Lor, Kecamatan Baturraden berada sekitar 14 km dari kota Purwokerto atau 1,5 km dari pintu gerbang wana wisata. Kebun raya yang terletak di kaki Gunung Slamet dengan topografi landai hingga berbukit dengan ketinggian 600-700 meter dpl. Suhu di KRB berkisar 20-30 0 Celcius dengan curah hujan sangat tinggi (5.000-6.174 mm/tahun).


Topografi 


Kemiringan dan panjang lereng adalah dua unsur topografi yang
paling berpengaruh terhadap aliran permukaan dan erosi. Kemiringan lereng
dinyatakan dalam derajat atau persen. Kecuraman lereng 100 persen sama
dengan kecuraman 45 derajat. Selain memperbesar jumlah aliran
permukaan, makin curam lereng juga memperbesar kecepatan aliran
permukaan, dengan demikian memperbesar energi angkut air. Selain itu
dengan makin miringnya lereng, maka butir-butir tanah yang terpecik
kebawah oleh tumbukan butir hujan semakin banyak. Dengan demikian jika
lereng permukaan tanah lebih curam maka kemungkinan erosi akan lebih
besar persatuan luas.
Kelas kemiringan lereng diklasifikasikan menjadi kelas
datar, landai, agak curam, curam, dan sangat curam. Adapun klasifikasi
tersebut seperti dibawah ini:
Kelas Kemiringan Lereng Kelas
• 0 - 8 % Datar
• 8 -15 % Landai
• 15 - 25 % Agak curam
• 25 - 40 % Curam
• > 40 % Sangat curam